Pada dasarnya tabel regresi SPSS adalah sebagai berikut:
Gambar (1) : Tabel untuk mengetahui tingkat pengaruh variabel
Gambar (2) : Tabel untuk mengetahui keberpengaruhan variabel dan koefisien regresi
Tabel  dalam SPSS untuk regresi memang ada beberapa, namun hanya dua tabel  tersebut yang perlu mendapat perhatian. Perhatikan pada gambar kedua  terlebih dahulu. Pada kolom terakhir yaitu pada nilis sig terdapat nilai  sig .000, artinya nilai tersebut signifikan karena kurang dari 0,05.
Karena signifikan artinya ada pengaruh antara variabel kemahiran proses dan variabel penguasaan kompetensi (pada  analisis ini saya menggunakan variabel kemahiran proses sebagai  independet variabel untuk penguasaan kompetensi sebagai dependent  variabelnya). Kita tidak perlu memahami makna angka lain pada kolom yang sama.
Beralih  ke gambar (1), setelah diketahui bahwa kedua variabel saling  berpengaruh, maka tahapan berikutnya kita akan mencari tahu seberapa  besar kontribusi yang diberikan variabel kemahiran kepada penguasaan  kompetensi. Perhatikan pada kolom R square di atas! Disana terdapat  angka ,222 artinya bahwa kemahiran memberikan kontribusi sebesar 0,222  atau 22,2% terhadap hasil penguasaan kompetensi. Artinya 77,8% hasil  penguasaan dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak terangkum dalam  analisis ini.
Catatan Pakdhe : Mengenai besar kecil pengaruh suatu variabel akan saya tulis dilain waktu.Kembali ke gambar (2), langkah berikutnya adalah mengetahui rumus persamaan regresinya. Secara umum persamaan regresi adalah:
Y = a + bXdengan  Y adalah variabel dependent, dalam hal ini adalah penguasaan  kompetensi, dan X adalah variabel independent, dalam hal ini adalah  kemahiran berproses. Sedangkan a dan b adalah nilai konstanta yang  dicari.
Catatan Pakdhe : Ulasan lengkap mengfenai variabel ada disini.Berdasarkan  gambar (2) diketahui nilai constant-nya adalah -11,409 dan nilai  kemahiran berprosesnya adalah 4,505. Dari keterangan tersebut kita dapat  memperoleh persamaan regresi sebagai berikut:
Y = -11,409 + 4,505XArtinya,  ketika siswa kita memperoleh skor kemahiran sebesar 22 maka dapat  diprediksi bahwa skor tes penguasaan kompetensi siswa tersebut adalah :
Y = -11,409 + 4,505 . 22 = -11,409 + 99,11 = 87,701
Selamat Belajar
Cara menganalisis Regresi linier berganda dengan SPSS 17.0
     
             
                 Cara menganalisis Regresi linier berganda dengan SPSS 17.0
 Analisis regresi digunakan untuk memprediksi pengaruh variabel bebas  terhadap variabel terikat. Analisis regresi juga dapat dilakukan untuk  mengetahui kelinieritas variabel terikat dengan varibel bebasnya, selain  itu juga dapat menunjukkan ada atau tidaknya data yang outlier atau  data yang ekstrim.
Analisis regresi linear berganda terdiri dari satu  variabel dependen dan dua atau lebih variabel independen.  Misalnya  dalam suatu kegiatan penelitian ingin diketahui apakah variabel X (Sex  dan Nilai harian 1) berpengaruh terhadap variabel Y (nilai rapot). Data  penelitian adalah sebagai berikut:
     Nama
  |  Sex |  Nilai harian 1 |   Nilai Rapot |  
  IDM01 IDM02 IDM03 IDM04 IDM05 IDM06 IDM07 IDM08 IDM09 IDM10 IDM11 IDM12 IDM13 IDM14 IDM15 |  1 2 1 1 1 2 2 1 1 2 2 1 1 2 1 |  50 61 80 76 40 73 86 77 59 56 66 80 72 95 83 |  68 86 78 80 76 74 70 80 76 85 60 69 89 90 88 |  
  
 Keterangan sex: 1=laki-laki, 2=perempuan
 Langkah-langkah menganalisis menggunakan spss 17.0  adalah sebagai berikut:
1.    Buka lembar kerja SPSS
2.    Buat semua keterangan variabel di variable view seperti gambar berikut:  
  3. Klik Data view dan masukan data sehingga tampak hasilnya sebagai berikut: 
 4. Lakukan analisis dengan cara: Analize, Regression, Liniear. akan  muncul dialog seperti gambar berikut; Selanjutnya isilah kotak menu  Dependen dengan variabel terikat, yaitu variabel Rapor dan kotak menu  independen dengan variabel bebas, yaitu variabel Sex dan Harian 1. 
   5. Selanjutnya klik kotak menu Statistics. Pilih Estimates, Descriptives dan Model fit lau klik Continue. Tampilan muncul seperti berikut 
 6. Kotak menu Plots, berfungsi untuk menampilkan grafik pada  analisis regresi.  klik kotak menu Plots, kemudian klik Normal  probanility plot yang terletak pada kotak menu Standardized Residual plots. Selanjutnya klik Continue. Tampilannya adalah sebagai berikut:
  
 7. Selanjutnya klik Continue. Untuk melakukan analisis kliklah OK. Beberapa saat kemudian akan keluar outputnya, sebagai berikut:
 Regression
 [DataSet1]
   
  
   
  
    
 Cara membaca Output tersebut adalah. sebagai berikut:
1. Deskriptif statistik 
 Dari output tersebut dapat dilihat rata-rata nilai rapot dari 15  siswa adalah 77,93 dengan standar deviasi 8,779 sedangkan rata-rata  nilai harian 1 adalah 70,27 dengan standar deviasi 14,786
 2. Korelasi 
 Dari tabel dapat dilihat bahwa besar hubungan antara variabel nilai  rapot dengan sex adalah -0,042 hal ini menunjukan hubungan negatif.
besar  hubungan nilai harian 1 dengan nilai rapot adalah 0,238 yang berarti  ada hubungan positif, makin besar nilai harian 1 maka makin tinggi pula  nilai rapot.
 3. Variabel masuk dan keluar 
   Dari tabel diatas menunjukan variabel yang dimasukan adalah nilai  harian 1 dan sex, sedangkan variabel yang dikeluarkan tidak ada  (Variables Removed tidak ada)
 4.Model sisaan  
   Pada tabel diatas angka R Square adalah 0,063 yaitu hasil kuadrat  dari koefisien korelasi (0,250 x 0,250 = 0,063). Standar Error of the  Estimate adalah 9,181, perhatikan pada analisis deskriptif statitik  bahwa standar deviasi nilai rapot adalah 8,779 yang jauh lebih kecil  dari dari standar error, oleh karena lebih besar daripada standar  deviasi nilai rapot maka model regresi tidak bagus dalam bertindak  sebagai predictor nilai rapot.
 5. Anova 
 Hipotesis:
Ho: B1=B2=0
Ha: ada Bi yang tidak nol
Pengambilan keputusan:
Jika F hitung <= T  tabel atau probabilitas >= 0,05 maka Ho diterima
Jika F hitung > T  tabel atau probabilitas < 0,05 maka Ho ditolak
 Dari tabel diatas dapat dilihat nilai F hitung yaitu 0,401, sedangkan  nilai F tabel dapat diperoleh dengan menggunakan tabel F dengan derajat  bebas (df) Residual (sisa) yaitu 12 sebagai df penyebut dan df  Regression (perlakuan) yaitu 2 sebagai df pembilang dengan tarap  siginifikan 0,05, sehingga diperoleh nilai F tabel yaitu 3,89. Karena F  hitung (0,401)  <  F tebel (3,89) maka Ho diterima.
Berdasarkan  nilai Signifikan, terlihat pada kolom sig yaitu 0,679 itu berarti  probabilitas 0,679 lebih dari daripada 0,05 maka Ho diterima.
Kesimpulan:
Tidak ada koefisien yang tidak nol atau koefisien berarti, maka model regresi tidak dapat dipakai untuk memprediksi nilai rapot.
 6. Koefisien
 
  Hipotesis:
Ho: Bi=0
Ha: ada Bi yang tidak nol , i=1 atau 2
Pengambilan keputusan:
Jika T hitung <= T  tabel atau probabilitas >= 0,05 maka Ho diterima
Jika T hitung > T  tabel atau probabilitas < 0,05 maka Ho ditolak
*  Constant: Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa nilai T hitung  untuk Constant yaitu  5,360, pada T tabel dengan db 12 dan taraf  signifikan 0,05 diperoleh 1,782, karena T hitung > T tabel maka Ho  ditolak. sedangkan sig pada tabel B adalah 0,000 yang berarti  probabilitas 0,000, karena probabilitas kurang dari 0,05 maka ditolak.  Berarti  bermakna dan diramalkan tidak melalui titik (0,0).
** Sex:  Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa nilai T hitung  untuk Sex  yaitu  -0,277, pada T tabel dengan db 12 dan taraf  signifikan 0,05  diperoleh 1,782, karena T hitung < T tabel maka Ho  diterima.  sedangkan sig pada tabel B adalah 0,786 yang berarti  probabilitas  0,786, karena probabilitas kurang dari 0,05 maka diterima. artinya B  tidak berarti.
*** Harian 1: Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat  bahwa nilai T hitung  untuk Harian 1 yaitu  0,882, pada T tabel dengan  db 12 dan taraf  signifikan 0,05 diperoleh 1,782, karena T hitung < T  tabel maka Ho  diterima. sedangkan sig pada tabel B adalah 0,786 yang  berarti  probabilitas 0,395, karena probabilitas kurang dari 0,05 maka  diterima. artinya B tidak berarti
 Berdasarkan analisis diatas maka dapat dibuat model regresi dugaannya yaitu:
Y = 69,429
  Dari tabel diatas merupakan ringkasan yang meliputi nilai minimum dan   maksimum, mean dan standar deviasi dari predicted value (nilai yang   diprediksi) dan statistic residu.
 7. Kelinieran  
 Jika residual berasal dari distribusi normal, maka nilai-nilai  sebaran data akan terletak sekitar garis lurus, terlihat bahwa sebaran  data pada gambar diatas tersebar hampir semua tidak pada sumbu normal,  maka dapat dikatakan bahwa pernyataan normalitas tidak dapat dipenuhi.
 Demikian dari saya, semoga bermanfaat.
ANALISIS REGRESI DAN KORELASI SEDERHANAPengertian : Analisis regresi merupakan salah satu analisis yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh suatu variabel terhadap variabel lain. Dalam analisis regresi, variabel yang mempengaruhi disebut Independent Variable (variabel bebas) dan variabel yang dipengaruhi disebut Dependent Variable (variabel terikat). Jika dalam persamaan regresi hanya terdapat satu variabel bebas dan satu variabel terikat, maka disebut sebagai persamaan regresi sederhana, sedangkan jika variabel bebasnya lebih dari satu, maka disebut sebagai persamaan regresi berganda.
Seorang peneliti ingin mengetahui pengaruh dari tinggi badan terhadap berat badan. Untuk kebutuhan penelitian tersebut diambil sampel secara acak sebanyak 10 orang untuk diteliti. Hasil pengumpulan data diketahui data sebagai berikut :
Hipotesis penelitian : Tinggi Badan berpengaruh terhadap Berat Badan Seseorang (karena hanya dikatakan berpengaruh maka menggunakan uji dua arah).
Jika Y : Berat Badan Seseorang dan X : Tinggi Badan Seseorang, maka untuk mendapatkan nilai a dan b untuk persamaan regersi linier sederhana :
Berdasarkan hasil pengolahan data tersebut di atas maka dapat dibuat persamaan regresi linier sederhana  : Y = - 73,72041 + 0,819657 X
Untuk nilai r (korelasi) adalah sebesar 0,982 dan koefisien determinasi (r kuadrat) sebesar 0,964. Berdasarkan hasil nilai koefisien korelasi maka dapat dikatakan bahwa hubungan antara variabel independen (Tinggi Badan) dengan variabel dependen (Berat Badan) mempunyai hubungan yang kuat karena nilai r sebesar 98,2% tersebut sangat mendekati nilai 100%.
Sedangkan berdasarkan nilai r kuadrat sebesar 96,4% menggambarkan bahwa sumbangan variabel independen (Tinggi Badan) terhadap naik turunnya variabel dependen (Berat Badan) sebesar 96,4% sedangkan sisanya merupakan sumbangan dari variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model.
Kesimpulannya : 
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, baik Uji T maupun Uji F, diketahui bahwa Variabel Tinggi Badan Seserorang berpengaruh terhadap Variabel Berat Badan Seseorang dan pengaruhnya bersifat positif (nilai koefisien regresinya sebesar 0,819657), artinya jika seseorang mempunyai tinggi badan semakin tinggi maka akan meningkatkan berat badannya (dan sebaliknya). Berdasarkan nilai koefisien regresi tersebut dapat diketahui bahwa jika tinggi badan meningkat sebesar 10% maka berat badan akan meningkat 8,2%.
Sedangkan berdasarkan nilai koefisien korelasi dan koefisien determinasi diketahui bahwa variabel independen (Tinggi Badan) mempunyai hubungan yang kuat dan mempunyai sumbangan yang cukup besar terhadap variabel dependen (Berat Badan).